Senin, 03 Oktober 2011

Aset Bukanlah Aset



Semester ini gue ngambil salah satu mata kuliah pilihan yang mengajarkan bagaimana seharusnya kita agar bisa bebas finansial. Bebas finansial disini maksudnya adalah tidak bergantung dengan orang lain dan pekerjaan kita.

Gue membaca sebuah bab  dari buku "Poor Dad, Rich Dad" yang berjudul "Uruslah Bisnis Anda Sendiri". Dalam bab ini dikatakan bahwa hampir mayoritas orang didunia ini terlalu sibuk mengurusi pekerjaannya untuk orang lain. Mayoritas orang bekerja untuk mendapatkan upah karena dengan bekerja dengan keras maka upah mereka semakin banyak dan itu akan membuat mereka menjadi kaya raya dan mampu membeli berbagai barang mewah yang mereka anggap sebagai aset, seperti mobil mewah, rumah mewah dan lain sebagainya. Namun sesungguhnya hal itu bukanlah kekayaan yang sebenarnya. Semua itu sebenarnya hanya beban bukan aset, karena nilainya akan terus turun dan justru malah akan membebani finansial mereka. Sebagai contoh, ketika mereka membeli sebuah mobil mewah seharga 1 milyar rupiah, mereka akan berpikir bahwa aset mereka adalah 1 milyar rupiah, mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya ketika mereka mengendarai kendaraan tersebut keluar show room, maka harga mobil itu sudah turun dan akan terus turun di kemudian hari.

Yang merupakan sebuah aset sesungguhnya adalah sesuatu yang dapat menghasilkan keuntungan atau bahkan nilainya akan terus meningkat. menurut buku yang gue baca diantaranya :

1. Bisnis yang tidak menuntut kehadiran kita. Bisnis yang bisa dijalankan orang lain.

2. Saham

3. surat obligasi

4. Real estate yang menghasilkan pemasukan

5. Reksa Dana

6. Royalti dari properti intelektual seperti : musik, karya tulis, hak paten.

7. Surat Utang

8. Segala sesuatu yang mempunyai nilai dan menghasilkan pemasukan serta mempunyai pasar yang siap.

sebagai contoh adalah apartemen bisa menjadi sesuatu yang menghasilkan ketika apartemen itu disewakan dan mendapatkan keuntungan dari penyewaan tersebut. Emas dan tanah juga bisa menjadi salah satu aset karena harga emas dan tanah akan semakin mahal.

Sesungguhnya kewewahan sejati adalah hadiah atau ganjaran karena berinvestasi dan mengembangkan aset riil. Tidak perlu berhenti bekerja dan fokus menjadi pengusaha, sambil bekerjapun kita bisa asalkan cermat dalam membeli dan mengelola aset. Pastikan neraca pengeluaran untuk selalu tetap rendah. So, mulailah membangun jalan menuju kesuksesan dan kenalilah asetmu.

Pastikan apa yang kita kira sebagai aset adalah benar sebuah aset karena terkadang ASET BUKANLAH ASET.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar