Kamis, 10 November 2011

Data Center-Disaster Recovery Center


I Wayan Hendra Maha Putra
113081052

Pembicara : Amos Suluh Yudha Predana, S.T.( Bank Mandiri )




Data Center – Disaster Recovery Center Infrastructure



Kelancaran proses bisnis dari suatu perusahaan tentu sangat dipengaruhi oleh struktur IT yang dimilikinya. Hal ini berkaitan dengan data center yang dimiliki oleh sebuah perusahaan misalnya saja bank. Tidak mungkin sebuah bank menyimpan data-datanya dalam sebuah buku atau pun berkas-berkas, selain karena memakan banyak tempat, tidak efisien dan juga tidak aman. Oleh karena itu biasanya data-data tersebut disimpan dalam sebuah data center. 
 
Ada beberapa prinsip desain data center, diantaranya : sederhana (dengan semakin simple maka akan mengurangin kemungkinan eror), scalable (harus mampu diimplementasikan pada seluruh ukuran data center), fleksible (harus menjamin kemudahan layout komponen – komponen data center), modular (dapat dipecah – pecah karena konstruksi data dengan small building), robust (harus reliable, gangguan atau bencana tidak boleh mengganggu kinerja data center), dan standardize (memberi kemudahan pada troubleshooting dan kontrol kualitas). Adapun tahapan dari pendesainan arsitektur sebuah data center adalah :


  • Site Selection :  pemilihan lokasi harus jauh dari lokasi bencana.
  • Kuantifikasi ruang data center.
  • Laying-out data center.
  • Instalasi data center : over-head atau under-floor.
  • Sistem desain yang robust : tahan dari bencana.
  • Desain infrastruktur yang scalable : harus dapat mencakup semua ukuran data center untuk sekali pembangunannya.
  • pengaturan sistem pendingin dan fire supression : sirkulasi udara harus tertata dengan baik agar pengaturan suhu ideal.
  • Sistem control dan proteksi lingkungan data center.

Sudah amankah dengan sebuah data center? Jawabannya belum, karena jika sebuah perusahaan hanya memiliki sebuah data center, jika suatu saat terjadi bencana alam yang dapat menyebabkan data center rusak maka seluruh data juga akan hilang, oleh karena itu di perlukan Disaster Recovery Center. Disaster Recovery Center (DRC) merupakan back up dari data center utama. Jika suatu data center mengalami bencana dan mengalami kerusakan maka dengan adanya DRC ini, maka pusat data akan dialihkan dari data center utama ke data recovery center tersebut. Dalam pembuatan DRC ini juga sangat diperhatikan pemilihan tempat dengan mempertimbangkan berbagai aspek, sama seperti
pembuatan data center misalnya lokasi yang rendah resiko bencananya. Sebuah perusahaan tidaklah harus untuk membuat sebuah DRC namun dapat menyewa dari beberapa perusahaan penyedia jasa tersebut misalnya saja Telkom Indonesia. 

Menurut saya, setiap perusahaan harus mempunyai DRC selain data center utama  karena akan sangat berguna dalam mengantisipasi resiko kehilangan data akibat bencana alam. Sehingga dapat menjaga tanggung jawab perusahaan terhadap keamanan dan kenyamanan pelanggan. Selain itu perusahaan dapat meminimalisir kemungkinan kerugian yang besar. Apalagi beberapa tahun belakangan terdapat beberapa bencana alam seperti gempa dibali sehingga perlu dipikirkan lokasi pembuatan Disaster Recovery Center yang paling pas untuk menjaga kelangsungan proses bisnis perusahaan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar